Jeki : kenapa kamu tidak teriak kepada dunia tentang
“siapa dirimu” ?
Sadewa
: ah .. tidak, aku nyaman seperti
ini. Aku ingin dunia menerimaku “ apa
adanya” bukan “ada apanya”.
Jeki
: ah bodoh kau! Kamu mau
hidup miskin terus begini?
Sadewa : meskipu miskin begini, aku bahagia.
Jeki : bahagia? Bahagia seperti apa?
Makan saja kau kesusahan.
Sadewa : bukan masalah makan, uang ataupun
kekayaan, tapi masalah pikiran dan perasaan.
Jeki : hah! Gila kau! Uang dan
kekayaan bisa membuat manusia bahagia. Kebahagiaan itu bisa dibeli pake uang.
Sadewa : yah mungkin bagi orang yang terbiasa
miskin sepertimu.
Jeki : sialan kau!!
Sadewa : hahaha ..
Dengan hidup seperti
ini, aku tidak dibikin pusing dengan pekerjaanku, tidak dibikin pusing dengan
teangga- tetangga kaya sebelah rumahku yang tiap ada mobil keluaran terbaru mereka
berbondong- bonding ke showroom dan membelinya, yaaahh meskipun dengan cara
diangsur tiap bulan.
Aku sudah muak dengan kehidupan
dunia yang serba mencari “keuntungan pribadi”
Aku lelah …
(
terdengar percakapan sesaat di sudut terminal Bungurasih )
Comments
Post a Comment